Sejarah Los Angeles Aztecs, Pernah Diperkuat Dua Dewa Sepak Bola Dunia

Sejarah Los Angeles Aztecs, Pernah Diperkuat Dua Dewa Sepak Bola Dunia

Sejarah Los Angeles Aztecs, Pernah Diperkuat Dua Dewa Sepak Bola Dunia – The Aztec adalah klub sepakbola asal Los Angeles dengan sejarah mentereng. Mereka kini belum eksis, tapi sedang taraf inkubasi dalam kolam penetasan untuk bisa bangkit kembali. Klub dari era 1970-an ini terlalu hebat untuk dimatikan, sehingga upaya membangkitkannya kembali ibarat tugas kemanusiaan yang harus berhasl.

Dalam sejarahnya klub ini pernah memenangkan kejuaraan Liga Sepak Bola Amerika Utara pada musim ekspansi mereka di tahun 1974. Pada berbagai kesempatan, The Aztec juga memiliki ikatan dengan semua orang mulai dari George Best hingga Elton John hingga jenius lini tengah Belanda Johan Cruyff. Klub ini juga termasuk yang senang jatuh bangun, berpindah dari satu stadion yang tidak pas ke stadion lain setiap tahun, atau bergeser kepemilikan hingga berulang kali. Setiap rezim baru dengan cepat membuang superstar Eropa favorit pendahulunya.

Saat Best tiba di L.A Aztec dia masih cukup bugar untuk mendominasi liga Amerika, kemunculannya seperti Zlatan di L.A Galaxy. Dia bisa dibilang salah satu nama terbesar yang didatangkan oleh tim North America Soccer League, selain superstar Brasil Pele, yang datang ke liga setahun sebelumnya membela New York Cosmos pada tahun 1975. Kedua superstar berhadapan di LA pada 11 April 1976 ketika Pele Cosmos mengalahkan Best’s Aztec 1-0 di hadapan 29.232 pandang mata stadion Coliseum.

Seperti Pele, Best datang ke NASL menjelang masa pensiunnya dan bergabung dengan sebuah tim yang jadi sorotan media besar. Tidak seperti Pele, kehadiran Best di Los Angeles tidak memicu gelombang sepak bola mania. Sementara Pele di Cosmos menyedot 34.000 fans yang merupakan anggota judi bola di situs https://multibet88.online dalam per pertandingan di Giants Stadium pada tahun 1977 (dengan jumlah penonton lebih dari 70.000), Aztec gagal untuk membawa setidaknya 10.000 fans rata-rata selama dua musim penuh Best bersama tim pada tahun 1976 dan 1977.

Pada tahun 1976, Best mencetak 15 gol dalam 23 pertandingan dan ada di posisi keenam daftar pencetak gol terbanyak di NASL. Pada tahun 1977, Best lebih suka memberikan assist untuk striker Trinidad, Steve David. David sendiri memimpin perolehan gol NASL dengan 26 gol. Tapi dengan demikian Best jadi top assist dengan rekor 18 assist. Dengan 15 gol dan 18 assist, apa yang bisa salah dari seorang Best?

Best akhirnya merampungkan kontraknya di L.A. selama musim ketiganya di 1978, alkoholisme dan masalah gaya hidup membuat pelatihnya frustrasi. Dia diskors tanpa bayaran di awal musim 1978 karena praktik tidak pro. Aztec lalu memberikan bintang 32 tahun mereka itu ke Fort Lauderdale tim NASL lain pada Juni 1978. 32 tahun bagi pesepakbola bisa dibilang masih usia emas. Sayang sekali Best.

Lalu datang Johan Cruyff pada tahun 1979, Cruyff datang sepaket bersama dengan pelatihnya yang terkenal dari Ajax dan Tim Nasional Belanda, Rinus Michels. Cruyff langsung bikin NASL bertekuk lutut, dia memenangkan penghargaan Pemain Paling Berharga NASL pada tahun 1979.

Sayang, pada era Cruyff itulah Aztec berubah kepemilikan. Pemilik baru segera menjual Cruyff ke Washington Diplomat pada awal 1980. Aztec tetap bertahan sampai satu musim terakhir, mencapai perempat final NASL pada 1980 dengan andalkan 28 gol dari striker asal Brasil Luis Fernando. Pada tahun 1981, yang jadi musim terakhir Aztec, penonton menurun karena pemiliknya tidak peduli lagi, tim pun dibubarkan.

[wp_show_posts id=”5″]