Rivalitas LA Galaxy dan LAFC yang Semakin Panas

Rivalitas LA Galaxy dan LAFC yang Semakin Panas – Los Angeles dikenal sebagai kota besar yang dipenuhi berbagai budaya, olahraga, dan hiburan. Dalam dunia sepak bola, rivalitas antara LA Galaxy dan Los Angeles FC (LAFC) menjadi salah satu yang paling menarik perhatian di Major League Soccer (MLS). Pertandingan antara kedua tim ini dikenal dengan julukan “El Tráfico”, sebuah istilah unik yang menggambarkan persaingan sengit di kota yang sering dipadati lalu lintas.
Awal Mula Rivalitas
LA Galaxy adalah salah satu klub paling bersejarah di MLS. Berdiri sejak 1996, klub ini telah mengukir nama besar dengan memenangkan lima gelar MLS Cup. LA Galaxy dikenal sebagai klub yang membawa nama-nama besar ke liga Amerika Serikat, seperti David Beckham, Zlatan Ibrahimović, dan Steven Gerrard. Dengan sejarah panjang dan kesuksesan mereka, LA Galaxy menjadi tim yang dihormati di seluruh liga.
Namun, segalanya berubah pada tahun 2018 ketika Los Angeles FC (LAFC) masuk ke dalam MLS sebagai klub ekspansi. Dengan pendekatan modern, manajemen profesional, dan stadion baru yang megah di jantung kota Los Angeles, LAFC langsung menarik perhatian. Dibandingkan dengan LA Galaxy yang berbasis di Carson, LAFC membawa identitas baru yang lebih dekat dengan pusat kota dan masyarakat urban.
Momen-Momen Ikonik dalam El Tráfico
Sejak pertemuan pertama mereka, pertandingan antara LA Galaxy dan LAFC selalu dipenuhi dengan drama. Salah satu momen paling berkesan dalam sejarah El Tráfico terjadi pada pertandingan perdana di tahun 2018. LA Galaxy saat itu tertinggal 0-3 sebelum Zlatan Ibrahimović mencetak dua gol, termasuk tendangan voli spektakuler dari jarak jauh, yang membawa Galaxy meraih kemenangan 4-3. Momen ini langsung menjadikan El Tráfico sebagai salah satu derby paling menarik di MLS.
LAFC, di sisi lain, terus menunjukkan perkembangan pesat. Pada musim 2019, mereka mendominasi liga dengan memenangkan Supporters’ Shield sebagai tim dengan poin tertinggi. Mereka akhirnya berhasil menaklukkan LA Galaxy di babak playoff, kemenangan yang menjadi simbol bahwa mereka mulai sejajar dengan rival sekota mereka.
Perbedaan Filosofi
Salah satu alasan mengapa rivalitas ini begitu menarik adalah perbedaan filosofi antara kedua klub. LA Galaxy dikenal dengan pendekatan mereka yang sering merekrut pemain bintang internasional. Dengan pemain seperti Zlatan Ibrahimović dan Javier “Chicharito” Hernández, Galaxy sering dianggap sebagai klub yang mengandalkan pengalaman pemain senior.
Di sisi lain, LAFC lebih fokus pada pembangunan tim yang seimbang, mengandalkan pemain muda berbakat seperti Diego Rossi dan José Cifuentes, serta kepemimpinan dari bintang Meksiko, Carlos Vela. Filosofi ini mencerminkan identitas LAFC sebagai klub modern yang berorientasi pada gaya bermain menyerang.
Baca Juga : Mengapa Sepak Bola Makin Populer di Los Angeles
Komunitas Fans yang Berbeda
Rivalitas ini juga tercermin dalam basis pendukung kedua klub. Fans LA Galaxy, yang telah mendukung klub sejak 1996, dikenal dengan loyalitas mereka dan tradisi panjang di liga. Sementara itu, fans LAFC membawa energi baru dengan gaya mendukung yang lebih modern. The 3252, kelompok ultras LAFC, terkenal dengan koreografi dan nyanyian mereka yang intens di setiap pertandingan.
Dampak Rivalitas terhadap Sepak Bola di Los Angeles
Pertandingan antara LA Galaxy dan LAFC selalu menciptakan atmosfer yang luar biasa. Rivalitas ini tidak hanya memengaruhi popularitas sepak bola di Los Angeles, tetapi juga di seluruh Amerika Serikat. El Tráfico menjadi pertandingan yang selalu dinantikan, baik oleh penggemar lokal maupun penikmat sepak bola global. Dengan dua tim yang terus bersaing untuk menunjukkan dominasi mereka, sepak bola Los Angeles berada di level yang belum pernah terjadi sebelumnya.