Dari Landon Donovan Hingga Zlatan, Pahlawan LA Galaxy Yang Mendunia
Dari Landon Donovan Hingga Zlatan, Pahlawan LA Galaxy Yang Mendunia – Saat Sepak Bola di Amerika Serikat masih berada dalam daftar puncak dicibiri dunia, termasuk diremehkan oleh orang Amerika Serikat sendiri, justru beberapa pesepakbola tangguh lahir dari pergumulan sepak bola lokal. Bakat-bakat sepak bola di Amerika Serikat awalnya memang berasal bukan sekolah sepak bola, melainkan dari Kampus, pelatihan serta kompetisi kampus, entah kampus tingkat SMA atau Universitas di mana liga yang dijalankan sangat bagus, sebagus liga sekolah di Korea Selatan dan Jepang.
Salah satu nama yang mekar di sepak bola amatir liga sekolah, adalah Landon Donovan. Dia menjadi nama penting di Amerika Serikat, bakat sepak bola nya alami. Dia tidak seperti Frenki Hejduk, Eric Wynalda, Claudio Reyna, Alexi Lalas, atau Brian Mc Bride yang mencapai timnas dengan kerja keras dari amatir ke professional. Donovan langsung memasuki sepakbola professional dengan bergabung di tim muda Bayer Leverkusen.
Di Jerman dia melatih kemampuan sepak bola nya, bermain di Leverkusen II, mencetak gol demi gol di posisi sayap, hingga akhirnya dia bisa menunjukkan bahwa dirinya layak untuk bermain di tim utama. Namun, sayang di tim utama Leverkusen dia tidak dipercaya, serta lebih bermain ke tengah, jauh dari gawang.
Tidak merasa puas dengan kondisinya, dia lalu ingin dipinjamkan. Leverkusen lalu meminjamkannya ke klub Negara sendiri, San Jose Eartquakes, di MLS. Di klub tersebut, Donovan terlalu gigantis, 60 game, menceploskan 32 gol, plus 29 assist dalam dua setengah musim pinjaman. Sebelum akhirnya ke LA Galaxy, bermain 315 game, memenaangkan 4 gelar liga, mencetak 137 gol dan 104 assist. Total kontribusi gol nya di MLS dari 375 game 301 gol dengan 6 gelar liga. Sangat mengerikan.
Kemudian datanglah pahlawan besar lain di LA Galaxy. Zlatan Ibrahimovic. Sang satu-satunya Zlatan di dunia yang berhasil mengharumkan nama Zlatan, atau membuat pemakai nama Zlatan merasa bangga. Walau datang di usia yang tidak lagi muda. Ibra tetaplah Ibra, sosok yang memenangkan gelar piala apapun dimana dia berada. Sehingga setiap pertandingan Ibrahimovic, banyak penjudi taruhan bola yang memasang taruhan pada tim Ibra melalui internet dan rata-rata para penjudi taruhan bola online ini meraih banyak keuntung dari pertandingan Ibrahimovic sang jagoan mereka.
Tapi hal itulah yang gagal dia praktikan di LA Galaxy. Walau demikian Ibra tidak datang untuk piknik atau menghabiskan hari tua di liga yang lebih lembut untuk dirinya. Saat dia datang ke bandara Los Angeles, beberapa fans menampilkan papan bertulis, Selamat datang Zlatan. Atau Welcome Zlatan. Tapi Ibra malah menyebut, “Your Welcome LA”, untuk menegaskan bahwa LA yang harus berterimakasih terhadap kedatangan dewa sepak bola asal Swedia tersebut.
Dalam pengembaraannya di LA Galaxy, Ibra dikenal sebagai sosok yang keras terhadap rekan-rekan timnya. Saat dia cetak banyak gol lalu kebobolan lebih banyak lagi, dia lumat semua pemain di ruang ganti. “Tidak bisa kalian macam semacam ini, sampai bobol tiga gol, ini bukan permainan, sama sekali bukan. Mau main di MLS, atau EPL, di manapun, jangan main semacam ini. Main tim itu demi kemenangan, dari sana tercipta gol bukan berikan gol untuk lawan, jadi apa yang kalian perlihatkan sama sekali tidak bagus.”
Hal iini menunjukkan bahwa Ibra tidak ingin MLS jadi liga pensiunan untuk para pemain baik lokal maupun pemain internasional. Bagaimanapun, besaran gaji di MLS jauh lebih tinggi dibandingkan liga Eropa umumnya. Zlatan sendiri bermain maksimal di usia tuanya. Mencetak 53 gol plus 15 assist di 58 penampilan.